Pelaksana Terkonsep

Kita telah mendapat ilmu dari berbagai tempat pendidikan, sarana media informasi atau komunikasi yang berbasis peraktek atau pelaksanaan serta pengalaman, hingga saat inilah kita buktikan kesemuanya itu lewat pernyataan, kenyataan, pembuktian yang meyakinkan, berdasarkan alasan dan tidak tergoyahkan sekalipun banyak rintangan, godaan, hambatan dan saling berlomba dalam berbagai sarana, prasarana, pola, bentuk, tujuan dan pilling dengan dasar kebaikan.

Dalam hakikat pelaksana; tertumbuh dari berbagai nilai, arah, bentuk dan aspeknya, menjadi obyek dasar yang ada pada diri masing-masing, baik yang nyata ataupun yang tertutup, diantaranya;
  1. Niat / Tekad tempatnya di hati,
  2. Ucapan yang bersifat qouliyah (terlafad yang tersusun, bermakna, bisa difahami, berfaidah, sesuai adanya dan bisa dipertanggung jawabkan),
  3. Perbuatan anggota tubuh,
  4. Isyarah,
  5. Persambungan (hubungan dengan makhluk lainnya),
  6. Penerimaan (apa adanya yang ada pada diri kita dan persambungan makhluk lain terhadap kita),
Ini yang menjadi dasar akan terlaksananya momen untuk menjadi objek.

Nah dari kesemuanya itu dengan adanya konsep menunjukan arah kita agar tidak semena-mena dalam pelaksanaannya, hingga melahirkan bentuk hidup yang teratur dalam berbagai urusan atau masalah, lebih dekatnya menampakan jati diri yang madani.

Tentunya diperlukan berbagai gaya permainan yang terkordinir oleh pusat jiwa, yaitu hati dan akal berlandasan ilmu, agar tidak terlepas dari martabat insan sepenuhnya, kenapa tidak?... "banyak sekali orang dikatan hewan, karena bukti nyatanya persis tidak jauh dengan hewan", akalnya bersifat hewani, istilahnya tidak berakal manusiawi/pri kemanusiaan, tidak ditutup-tutupi itu semua jadi kenyataan.

Nah dengan adanya pelaksana terkonsep dengan iman/keyakinan dan ilmu, menjadikan arahan agar lurus tepat sasaran.

Rangkaian lainnya menjadi tolak ukuran, mana diantaranya:
1. Jiwa,
2. Aturan,
3. Tata laksana (yang kita bahas kali ini),
4. Pemeliharaan agar baik,
5. Peningkatan ke arah lebih baik,
6. Penjagaan dari keburukan, godaan dan hambatan,
7. Tidak terlepas konsultasi akan keadaan, kemajuan, kemunduran dan lainnya,
8. Pengawasan,
9, Penertiban,
10. Pengujian,
11. Dan fase tambahan jika diperlukan.

Insya Alloh dengan pelaksana yang terkonsep akan melahirkan harapan kebaikan!, Maha Baik hanyalah Alloh SWT, dengan memohon kita semuanya ada dalam kebaikan.

No comments:

Post a Comment